Bounce Rate di Google Analytics 4
Jika sudah mulai menggunakan Google Analytics 4 (GA4), Anda mungkin memperhatikan bahwa metrik bounce rate tidak ada dalam laporan Anda. Anda mungkin juga bertanya-tanya – bagaimana Anda bisa mengerti jika orang pergi atau bertahan di landing page Anda? Anda berada di tempat yang tepat!Â
Apa itu Bounce Rate?Â
Pada dasarnya, bounce rate digunakan sebagai ukuran persentase session dari sebuah page view di situs web Anda. Misalnya, jika dua orang mengunjungi situs web Anda dan masing-masing melihat satu halaman, dan dua orang melihat masing-masing dua halaman, Anda akan memiliki bounce rate 50%. Setengah dari sesi ini berisi satu page view.Â
Bounce rate dihitung dengan membagi jumlah bounces dengan jumlah sesi. Sebuah ‘bounce’ terjadi ketika seseorang masuk ke website Anda dan keluar tanpa navigasi ke halaman lain ataupun tanpa melakukan interaksi apapun. Bounces dan bounce rate tidak memperhitungkan berapa banyak waktu yang dihabiskan pada halaman.Â
Pada report Google Analytics (Universal Analytics) di bawah bisa dilihat jumlah bounces, jumlah sesi, dan tingkat bounce untuk setiap landing page:Â
Jika kita membagi jumlah bounces dengan jumlah sesi di baris pertama, kita dapat menghitung tingkat bounce secara manual. Universal Analytics juga menambahkan satu lagi tingkatan. Jika Anda melacak actions pada suatu halaman, seperti orang-orang yang mengklik untuk mengunduh file, Anda dapat menentukan apakah action tersebut dapat tidak dianggap sebagai bounce. Jika Anda tertarik, Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang tingkat bounce dalam Universal Analytics.Â
Bagaimana cara menghitung bounce rate di Google Analytics?Â
Tingkat bounce yang Anda lihat di Google Analytics 4 masih akan mencakup sesi yang berisi tampilan halaman tunggal, tetapi juga akan melihat faktor tambahan iklan. Faktor-faktor ini termasuk durasi di sebuah halaman dan apakah mereka convert.Â
Di Google Analytics 4, bounce rate adalah persentase sesi yang tidak dianggap engaged. Ini berarti bahwa jika seseorang melihat satu halaman dan menghabiskan kurang dari 10 detik di halaman itu atau mereka tidak berkonversi, maka sesi akan dianggap bounce.Â
Pada dasarnya setiap sesi yang bukan engaged session akan digunakan untuk menghitung tingkat bounce. Apa itu engaged session? Jika salah satu kondisi berikut terpenuhi, maka sesi akan dianggap engaged:Â
Jadi jika Anda memiliki total sepuluh session dan tujuh dari session itu adalah engaged session maka tingkat bounce dalam Google Analytics 4 adalah 30%.Â
Berikut ini perhitungan untuk melihat bagaimana ini bekerja:Â
3 non-engaged sessions / 10 sessions = 30% bounce rateÂ
Oke, jadi kita tahu bagaimana tingkat bounce dihitung di Google Analytics 4, tetapi kenapa tidak muncul dalam report? Di mana kita bisa menemukan bounce rate? Mari kita cari tahu!Â
Dimana Bounce Rate pada Google Analytics 4?Â
Anda mungkin bertanya-tanya di mana bisa melihat bounce rate di Google Analytics 4. Kabar baiknya adalah bahwa tingkat bounce baru-baru ini ditambahkan ke versi terbaru Google Analytics. Namun, Anda harus menyesuaikan laporan Anda atau membuat exploration report untuk melihat tingkat bounce.Â
Google Analytics 4: Bounce atau Engagement Rate?Â
Bounce rate merupakan salah satu metrik yang berguna di Google Analytics, namun memiliki beberapa kelemahan. Secara sederhana, bounce rate mengukur jumlah orang yang melihat halaman dan meninggalkan tanpa engaged.Â
Bounce rate adalah kebalikan dari engagement rate dan berguna untuk membantu kita fokus pada apa yang bekerja dibandingkan yang tidak pada website. Menggunakan kombinasi bounce rate dan engagement rate dapat sangat membantu tergantung dari analisa apa yang dilakukan dalam Google Analytics 4.Â
Untuk itu, berikut adalah beberapa metrik yang dapat digunakan untuk memahami bagaimana orang berinteraksi dengan sebuah website di Google Analytics 4.Â
Apa Alternatif Lain dari Bounce Rate di Google Analytics 4?Â
Engagement RateÂ
Alternatif pertama (dan terbaik) selain bounce rate di Google Analytics 4 adalah engagement rate. Metrik ini dihitung dengan membagi jumlah engaged sessions dengan jumlah total sessions.Â
Memilih engagement rate punya dua keuntungan utama. Yang pertama bahwa engagement rate berfokus pada hal-hal yang positif dibandingkan dengan bounce rate, yang merupakan salah satu metrik negatif dalam Universal Analytics.Â
Engagement rate juga bisa memberikan informasi yang lebih akurat terkait apakah visitors tertarik pada konten dan penawaran Anda. Agar sessions bisa dianggap engaged dan masuk dalam perhitungan engagement rate, setidaknya harus memenuhi salah satu kriteria berikut:Â
- Session berlangsung lebih dari 10 detikÂ
- Session berisi dua atau lebih page views
- Session mencakup setidaknya satu konversiÂ
Kamu bisa menemukan engagement rate di beberapa laporan default di Google Analytics 4 dan termasuk dalam report Demographic Details (di bawah Reports dan kemudian Demographics).Â
Kamu juga bisa menemukan engagement rate dalam report Google Organic Search Traffic Ketika kamu sudah menghubungkan Google Search Console. Anehnya, itu tidak termasuk dalam laporan default ‘Pages and Screens’ atau laporan ‘Engagement Overview’, tetapi Anda dapat mengedit laporan ini untuk memasukkan metrik jika Anda memiliki izin tingkat pengeditan atau admin.Â
Engagement rate pada website kamu akan selalu lebih tinggi dibandingkan jumlah kebailakn dari bounce rate. Misalnya, jika tingkat bounce rate sebesar 65% untuk bulan sebelumnya di Universal Analytics, jumlah engagement rate setidaknya akan menjadi 35% di Google Analytics 4. Jumlah persentase itu bisa lebih tinggi karena engaged sessions tidak hanya didasarkan pada beberapa halaman yang dilihat tetapi juga mempertimbangkan waktu dan konversi.Â
Kamu tentu ingin jumlah engagement rate yang tinggi untuk kontenmu. Untuk itu, mulailah dengan melihat engagement rate pada halaman terpenting dan cari jumlah yang lebih rendah dan lebih tinggi dari yang diharapkan. Kamu juga bisa membandingkan halaman yang memiliki nilai terendah dengan yang memiliki tingkat tertinggi untuk mengetahui penyebab kenapa tingkat engagement terhadap kontenmu rendah.Â
Views per UserÂ
Metrik ini dapat membantu dalam memahami jumlah rata-rata visitors berinteraksi dengan halaman-halaman di website kamu. Misalnya, jika satu visitor ke halaman utama website, lalu halaman kontak, kemudian kembali ke halaman utama, maka akan terhitung dua views untuk halaman utama.Â
Jika visitor lain melihat halaman utama dan kemudian pergi tanpa melihat halaman lain, maka akan terhitung satu page view untuk halaman utama. Ini berarti ada tiga tampilan halaman utama (dua dari visitor pertama dan satu dari visitor kedua). Dari sini kita bisa menghitung Views Per User untuk halaman utama dengan cara berikut:Â
3 views / 2 users = 1,5 views per userÂ
Metrik ini bisa digunakan dengan cara yang mirip dengan bounce rate karena pada dasarnya memberitahu kita rata-rata visitor melihat sebuah halaman dalam sebuah website. Namun, sangat penting untuk menentukan objective dari setiap halaman.Â
Contohnya, jika kamu mengharapkan visitor untuk bisa mendapatkan aoa yang mereka butuhkan dari satu halaman, seperti blog atau halaman peta lokasi, maka jumlah rata-rata view per user dapat lebih rendah.Â
Non-Engagement RateÂ
Bounce rate dari Google Analytics 4 untuk saat ini masih belum tersedia di Google Data Studio. Tapi, kamu bisa membuat metrik bounce rate sendiri atau non-engagement rate menggunakan data dari Google Analytics. Kamu bisa menghitung metrik ini dengan membagi jumlah non-engaged sessions dengan jumlah total sessions. Berikut rumus yang bisa kamu gunakan di Google Data Studio:Â
Kalkulasi tersebut akan membantu kamu untuk mendapatkan jumlah non-engagement rate dari konten pada website kamu. Pada dasarnya, Google akan memasukan bounce rate dari Google Analytics 4 ke dalam Google Data Studio. Namun, untuk saat ini, kalkulasi di atas merupakan solusi yang bisa kamu gunakan.Â
Alternatif Tambahan dari Bounce RateÂ
Ada beberapa metrics yang bisa digunakan seperti average engagement time, conversions, entrances, exits dan unique user scrolls yang akan memberikan konteks tambahan Ketika menggunakan metrik engagement rate pada report-mu.Â
Kamu bisa coba kombinasikan beberapa metrik berikut dengan Page Location, Page Title, Landing Page dan hal-hal lainnya yang memberitahukan halaman yang dilihat pada website kamu:Â
- Entrances: memberitahu pada halaman apa visitor masuk ke website kamu dan memulai session mereka.Â
- Exits: memberitahu berapa kali seorang visitor melihat sebuah halaman sebelum session berakhir.Â
- Conversions: memberitahu berapa banyak visitor yang melakukan conversion pada setiap halaman yang dilihat.Â
- Average Engagement Time: memberitahukan rata-rata jumlah waktu yang dihabiskan visitor pada setiap halaman. Metrik ini dapat sangat membantu bila kamu ingin agar setiap visitor bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan dari satu halaman.Â
- Unique User Scrolls: memberitahu berapa banyak jumlah visitor yang sudah melakukan scroll hingga 90% dari sebuah halaman.Â
Saat ini, metrik entrances dan exits hanya muncul saat kamu membuat exploration reports di Google Analytics 4. Harapannya, metrik-metrik tersebut dapat tersedia saat menyusun standart reports di Google Data Studio.Â
Mana yang Lebih Baik? Bounce Rate atau Engagement Rate?Â
Bounce rate dan engagement rate merupakan metrik yang sangat membantu dalam memahami bagaimana visitor berinteraksi dengan content yang dibuat. Namun, engagement rate memiliki beberapa kelebihan dibandingkan bounce rate.Â
Pada dasarnya, kamu tetap bisa menghitung dan memasukan bounce rate dalam membuat report di Google Analytics 4. Tapi yang harus kamu ingat, bounce rate di Google Analytics 4 itu berbeda dengan bounce rate di Universal Analytics.Â